Jangan Biarkan Aku Kembali

"kamu marah ya, sakura?

"apa? marah?", gondok tau!"

"tuh kan.."

"sebel!"

"hahahaha"

"kok malah ketawa? apanya yang lucu?"

"tingkah kamu, sakura..."

"enak aja!"

"kamu dulu ga pernah kayak gini, marah marah! jadi, yang berubah itu sebenarnya siapa siy??? bukan aku tapi kamu??"

"eh, enak aja ngebalikin. kamu nyari nyari alasan ya??"

"hahahaha"

"udah aku bilang kamu jangan ketawa. aku nggak suka!"

ada rona merah di pipi sakura yang cantik. sesuatu yang lain dari biasanya. dia serius?? tiba tiba saja tawa sasuke terhenti. dia menggigit bibirnya. sementara sakura berusaha menahan emosinya yang meluap luap. dia menahan agar air matanya yang sudah mendesak desak sejak tadi nggak ditumpahkan didepan ninja jenius itu. lagu "lupakanlah" ciptaan kaminari kyo terdengar lembut keluar dari speaker cafe. menemani detak jantung mereka yang sudah tidak seirama.

"kamu sering marah, sakura?" suara sasuke terdengar berat..

dia baru sadar bahwa dari tadi ternyata sakura tidak bercanda. dia benar benar serius dengan omongannya sendiri. tapi, dimanakah salah sasuke? karena sikap diamnya dari tadi???

ah! tidak tahukah sakura kalau sasuke sengaja melakukannya itu? dia sudah janji akan memberikan kejutan buat si manis yang di tinggalkannya dua bulan itu karena sebuah misi yang diberikan oleh si orang tua sunade yang notabene adalah seorang hokage. sikap dingin yang di tunjukkan sasuke bukan berarti dia benci atau tidak suka lagi dengan sakura. sebaliknya, sasuke ingin tampil beda untuk menunjukkan rasa sayangnya. didesa bunyi beberapa hari yang lalu, dia sibuk mikirin ini terus. sampai kemudian dia ingin ngomong nantinya, "ini lah aku sakura. bukan sasuke yang dulu, yang selalu ingin balas dendam dan dipenuhi oleh kebencian. aku sudah berubah! dan semua ini karena kebaikan kamu yang telah dengan sabar mencintaiku...."

sayang, sakura menangkapnya lain...

"sakura...", sasuke menyebut nama kekasihnya itu dengan pelan

"mau apa lagi, sasuke? kamu gak usah ngomong lagi! aku ga butuh. aku yakin kamu cuman mencari kambing hitam. aku sudah bosan kamu perlakukan seperti ini terus"

"apa??? kenapa kamu bisa bicara seperti itu sakura?"

sejenak, pikiran sasuke melayang pada orochi maru. sasuke terpaksa berbohong dengan mengatakan bahwa keadaannya sedang tidak memungkinkan untuk melanjutkan misi dan segera kembali ke konoha. tahukah sakura, kalau sasuke nekat membohongi orochi maru hanya untuk melepaskan kerinduannya dengan kekasihnya ini???

"sudahlah, rasanya aku sudah terlalu bersabar untuk mencintaimu. aku cewek, sasuke. aku juga bisa merasakan yang namanya sakit hati!"

"sakura, apa yang sebenarnya terjadi. kenapa kamu bicaranya seperti itu??"

"kamu tahu, sasuke.. selama kamu pergi, naruto banyak bercerita tentangmu padaku. aku terkejut karena kamu masih percaya sama temari. sampai sampai dari desa bunyi pun kamu masih mengirim surat untuk dia. sedangkan untukku? jangankan surat, salam aja ga pernah nyampai. apa maksud semua ini, sasuke?"

"kamu masih sering berhubungan dengan pacarmu yang kamu tinggalkan didesa pasir. dari naruto juga aku tau kalau kamu diam diam berangkat dari desa bunyi ke desa pasir, untuk menemui mantan pacarmu itu. aku berani taruhan, kamu pasti dari desa pasir sebelum sampai desa konoha ini!"

"lagian, untuk apa lagi kamu membohongiku terus, sasuke. naruto sudah terlalu banyak bercerita padaku"

"NARUTO!", sasuke terkejut bukan main. tega benar sahabat nya itu berbuat seperti itu padanya.

tapi, sasuke segera mengerti. ada yang aneh pada diri sakura sekarang. ya, dibalik semua itu, ada yang disembunyikannya, dibungkusnya rapat-rapat. tapi percuma. sasuke tetap mencium bau ketidak beresan tersebut.

"baiklah, sakura. aku tidak akan berbasa basi lagi. dan aku pikir kamu juga tidak perlu bertele-tele seperti itu. sebenarnya apa yang kamu inginkan, sakura? aku ingin kamu menjawabnya dengan jujur. aku ga bakal sakit hati seandainya kamu berterus terang. ya, tanpa harus membongkar-bongkar masa lalu lagi. katakan padaku?"

bola mata sasuke tajam menata kearah sakura

"jadi, kamu percaya sama naruto?"

"ya, aku percaya apa yang dikatakan oleh naruto"

"kamu salah sakura"

"tidak sasuke, jangan membohongi aku lagi. jangan permainkan perasaanku lagi. aku capek, sasuke"

sasuke menarik nafas dalam dalam. gimana caranya meyakinkan kekasihnya ini sementara dia terus membuat jarak dengan sasuke?

lama suasana menjadi hening...

"sakura... aku mengerti apa yang kamu pikirkan. aku juga paham kearah mana muara kata kata yang barusan kamu ucapkan. jujurlah sakura, sebenarnya apa yang kamu inginkan??"

"kamu mau agar hubungan kita berakhir bukan?", tanya sasuke pada sakura yang saat itu sudah menunduk terdiam

"begitukah, sakura? aku tidak pernah membayangkan bila akhirnya harus menjadi seperti ini"

sakura masih diam dan menunduk. air mata yang dia bendung sedari tadi, diam diam akhirnya jatuh juga. perasaannya menjadi sangat sakit ketika mendengar ucapan sasuke si ninja jenius itu. kalau saja bukan karena perasaannya yang di cengkeram oleh rasa takut itu, dia....

setiap kali sasuke menjalankan sebuah misi dan selalu berhadapan dengan kematian, rasa sesal sakura muncul. kenapa dia harus mencintai cowok seperti itu? cewek mana yang sanggup di tinggalkan terus menerus dan selalu dihimpit oleh perasaan tidak tentram? tapi, haruskah kini dia berterus terang? bisakah dia membuat perasaan sasuke lebih berantakan lagi? sungguh, sakura tidak tega melihat duka yang terselip diwajah kekasih yang sangat dia cintai itu. tapi, haruskah dia bertahan dan mencintai sasuke lebih lama lagi? bukankah masih banyak cowok yang dapat memberikan kebahagiaan buatnya?

"kamu adalah segala-galanya bagiku, sakura. kamu dulu yang selalu betah mengajariku untuk bersabar. mencoba meraih masa depan...

kamu rela dicaci maki oleh para cunin lainnya karena berpacaran denganku. satu-satunya keturunan uchiha yang tersisa

karena itu juga, aku sadar dan dengan lapang dada merelakan dendamku pada itachi. aku ingin melupakan semuanya dan menjalani hidup dengan normal seperti ninja biasanya..

ya, aku sudah menemukan kebahagiaan itu, sakura. semua itu karena kamu. bagiku kamu jauh lebih berharga daripada itachi yang telah menelantarkan dan mengisi hatiku dengan kebencian. mana mungkin aku bisa meninggalkanmu untuk cewek lain dan mengkhianatimu, sakura?? aku tidak seburuk itu..."

sasuke menutup wajahnya dengan telapak tangan...

"kalau bukan karena kamu, aku tidak akan pernah pulang kekonoha ini lagi. kamu kenal orochi maru kan?? dia sengaja aku tinggalkan hanya untuk menemuimu..

aku tidak ingin kehilangan kamu, sakura!!!"

***

"mau kemana, naruto?"

lelaki itu berdiri sebentar. tangannya ia selipkan kedalam saku celananya. lalu tersenyum pada sasuke

"ada deh. ini kan malam minggu sasuke", jawab naruto santai

"boleh aku ikut?"

"gak biasanya kamu minta ikut. biasanya kan kamu lebih senang jalan sendirian?"

sasuke hanya diam. tidak menjawab pertanyaan naruto. lalu naruto berlalu pergi dari hadapan sasuke

beberapa saat berlalu, sasuke berjalan kearah taman seorang diri. ditelusuri lagi taman itu. taman yang dulu sering dia kunjungi dengan sakura. ada beberapa orang preman yang sedang memalak seorang anak. beberapa anak muda lainnya yang tengah fly mengisap ganja. tak ada yang menarik...

mata sasuke tiba tiba saja tersita pada sebuah pemandangan. dia sulit untuk mempercayai semua ini. sakura sedang bergandengan dengan seseorang yang sangat dia kenali selama ini. seseorang yang menjadi sahabat dekatnya, naruto!

rembulan luruh diperaduan, malam menjemput angan. angin nakal mengenai rambut sasuke. seperti itulah cinta sasuke saat ini. terurai dan perlahan-lahan lenyap tak berbekas. kesepian begitu kering seperti air matanya dan langitpun diam membisu