Kini, aku tersiksa sendiri oleh perasaanku. Atau mungkin aku terlalu mendramatisir suasana? Entahlah. Kalau kucoba mencari jawabannya, paling-paling yang kudapati hanya satu kalimat. Aku benar-benar mencintaimu. Sampai pada kesimpulan ini, terasa ada nyeri didada. Aku ingin kamu tahu betapa kamu sangat berarti bagiku. Dan betapa perasaan ini tidak pernah padam, walau jarak dan waktu telah mengujinya. Perasaan ini tetap kokoh bagaikan karang.
Dalam mimpiku, aku menemukanmu. Kamu merengkuhku dalam dekapan. Kehangatanmu meresap hingga ke lubuk hatiku, mengalir dalam kebekuan jiwaku. Menghidupkan lagi apa yang selama ini telah terkubur. Kunikmati sepenuhnya nuansa itu, dan tak ingin terbangun lagi.